Jadi Influencer Baru di TikTok, Bagaimana Pertimbangan Menentukan Rate Cardnya?
(Unsplash/Solen Feyissa)
Menjadi terkenal dan berpengaruh di komunitas atau lingkungan pastinya membanggakan bukan? Namun jika menjadi influencer di dunia maya, pasti banyak orang yang kenal.
Apalagi, banyak platform penunjang hal tersebut seperti TikTok, platform tersebut bisa dengan mudah mengorbitkan para influencer baru. Namun yang jadi masalah, ketika sudah jadi influencer dan ada brand yang ingin kerja sama, gimana
cara nentuin harganya ya?
Berikut ini cara yang bisa dilakukan influencer TikTok baru dalam menentukan rate card, IAM.ID sudah menyiapkannya di bawah ini!
1. Lihat dulu dari segi followers di TikTok
Sebelum mematok harga kenali dulu berapa jumlah followers yang SobatIAM punya, dan sebelum memutuskan, kenali dulu SobatIAM masuk ke dalam influencer mana nih, nano, micro, macro atau mega.
Biasanya, berdasarkan standar pasar, nano influencer di TikTok memiliki tarif kisaran 100 ribu, micro ada di harga 200 ribu, sedangkan macro influencer mematok harga 500 ribu hingga 2 juta.
Baca juga: Rekan Brand Gak Perlu Pusing, Ini Dia 7 Ide Konten di TikTok untuk Bisnis
Standar di atas bukan satu-satunya yang baku ya, karena masih banyak faktor yang bisa ditentukan soal harga ini. Bisa jadi jam terbang, pengikut, dan lain sebagainya.
2. Mengenal demografi para pengikut akunmu
Setiap influencer pasti punya pasarnya masing-masing nih, misalnya Jess No Limit punya pasar anak kecil atau anak muda yang hobi main game. Dan masih banyak influencer yang memiliki beragam target audiens.
Nah, dalam menentukan sebuah harga, ada baiknya kita lihat dulu nih demografi pengikut yang kita punya. Hal ini bisa ditandai dengan jenis kelaminnya apa, rentang umurnya berapa, kesukaan mereka dan lain-lain.
Baca juga: 6 Kiat Menghadapi Resesi dari Content Creator Josh Harmon!
Dengan mengetahui demografi ini kita bisa menjelaskan ke klien atau brand yang ingin bekerja sama untuk campaign yang mereka buat. Demografi yang detail ini akan meningkatkan keberhasilan sebuah campaign lho.
3. Lihat engagement akun dan reachnya
Bukan hanya urusan demografi yang penting, klien juga biasanya menginginkan daya jelajah atau reach dan engagement sebuah akun.
Karena dengan melihat kedua itu, klien bisa mengukur performa sebuah konten atau campaign yang
dibuat nantinya.
Baca juga: 5 Manfaat Live Streaming di TikTok untuk Keperluan Bisnis
SobatIAM yang ingin melihat ini bis acari di fitur analytics dan ini bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan harganya ya.
4. Buat kesepakatan dan kebijakan lainnya
Ketika ketertarikan kerja sama sudah ada, biasanya klien menanyakan prosedur kerja sama dan kebijakan lainnya yang dimiliki seorang influencer.
Misalnya seorang influencer hanya menerima endorse jenis apa saja, ketentuan iklan atau barter produk seperti apa, dan prosedur pembuatan kontennya gimana.
Baca juga: 4 Tips Jualan di TikTok Shop, Mudah Dilakukan Nih!
Dengan mengetahui dan mempunyai kebijakan ini, klien dan influencer akan saling paham dan minim miskomunikasi nih. Tanyakan juga terkait pembuatan konten, ekspektasi dan teknis video atau fotonya agar lebih jelas.
5. Kemas rate card dengan menarik dengan desain
Jika sudah menentukan mau berapa biaya yang akan dipatok untuk proses kerja sama, rekan influencer atau KOL bisa mulai mendesainnya agar lebih menarik nih!
Buatlah rate card nya seperti membuat CV dan portofolio. Isi rate card ini dengan memperkenalkan diri, apa pencapaian yang sudah dilakukan, konten apa yang powerfull ketika dibuat dan testimoni brand yang pernah kerja sama.
Dengan melihat kondisi yang ada, maka akan semakin yakin klien ingin bekerja sama, menarik bukan?
Nah, itu tadi beberapa pertimbangan dalam membuat rate card bagi influencer pemula. Semoga bisa membantu dalam menentukan harga sesuai performa akun masing-masing ya!
Comments
No Comment yet