Pro dan Kontra Mengikuti Standar Media Sosial: Apakah Kita Terlalu Terpengaruh?
Siapa sih yang gak tau tentang media sosial? Ada TikTok, Instagram, hingga X, platform- platform ini udah jadi bagian dari keseharian kita. Di balik serunya scroll timeline, ada satu hal yang gak bisa dihindari yaitu standar media sosial yang terus berkembang dan mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita. Tapi, apakah kita terlalu terpengaruh oleh standar- standar ini?
Kita bahas aja yuk Sobat, pro dan kontra dalam mengikuti standar media sosial!
Baca juga: Standar Media Sosial dan Dampaknya terhadap Generasi Muda
Pro: Menjadi Bagian dari Tren Digital yang Lagi Hits!
Ada banyak alasan kenapa mengikuti standar media sosial bisa memberikan keuntungan, terutama di dunia digital yang terus berubah. Ini dia beberapa pro-nya:
1. Meningkatkan Brand Awareness dengan Cepat
Dengan mengikuti standar yang lagi tren di media sosial, brand bisa langsung nyambung dengan audiens. Misalnya, kamu bikin konten yang viral di TikTok, dan boom! Brand awareness langsung melejit. Influencer marketing yang memanfaatkan tren bisa meningkatkan visibilitas produk secara instan. Bayangin deh, produk kamu diendorse oleh influencer terkenal yang kontennya lagi viral. Pengikut mereka yang banyak tentu bakal ngeh, kan?
2. Kesempatan Meningkatkan Engagement
Ngikutin standar media sosial yang lagi populer bisa mempercepat engagement dengan audiens. Konten yang relate dengan tren atau challenge terbaru bisa nambah interaksi dan komentar. Konten kreatif yang mengikuti standar media sosial seperti memes atau video pendek juga lebih disukai banyak orang, lho!
Pro dan Kontra Mengikuti Standar Media Sosial: Apakah Kita Terlalu Terpengaruh? (Sumber: Unsplash)
3. Peluang Untuk Endorse dan Kolaborasi
Buat influencer, ngikutin tren di media sosial adalah cara untuk memperbesar peluang kerjasama dengan brand. Brand yang sedang mencari endorse akan lebih memilih influencer yang aktif ngikutin standar yang sedang populer. Karena dengan itu, bisa jadi peluang kolaborasi makin terbuka lebar!
Baca juga: 7 Ide Menu Sahur dan Buka Puasa yang Hits di Media Sosial
Kontra: Jangan Sampai Kehilangan Diri!
Nah tapi, meskipun banyak keuntungan yang bisa didapat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengikuti standar media sosial tanpa pikir panjang.
1. Tekanan untuk Terlihat Sempurna
Standar media sosial seringnya menuntut kita untuk tampil sempurna dan selalu happy sehingga bikin banyak orang merasa tertekan untuk menampilkan kehidupan yang ideal di mata publik. Padahal, kita semua tau bahwa di dunia nyata, hidup itu gak selalu seindah filter Instagram, kan? Tekanan untuk memenuhi ekspektasi seperti ini bisa berdampak pada kesehatan mental, apalagi untuk generasi muda.
2. Kehilangan Keaslian
Terlalu mengikuti standar bisa membuat kita lupa dengan nilai dan keaslian diri sendiri. Semua orang bisa ngikutin tren, tapi kalau gak ada kepribadian asli yang ditonjolkan, konten yang dibuat bisa jadi terasa kosong. Branding yang terlalu fokus pada apa yang sedang viral bisa membuat sebuah brand atau konten kehilangan ciri khas yang unik.
3. Konten yang Cepat Lupa
Kadang- kadang, konten yang ngikutin standar media sosial terlalu fokus pada tren sesaat. Setelah tren itu lewat, kontennya pun terlupakan. Konten jangka panjang yang punya makna lebih dalam dan relevansi yang kuat akan lebih bertahan daripada konten yang cuma ngikutin tren. Terlalu mengikuti standar bisa menyebabkan kamu terjebak dalam siklus konten yang gak pernah berakhir.
Baca juga: Tips Konten Media Sosial yang Menarik untuk Menyambut Ramadhan
Jadi, apa kita terlalu terpengaruh oleh standar media sosial? Jawabannya, tergantung gimana kita menyikapinya! Mengikuti tren dan standar media sosial memang bisa memberikan banyak keuntungan, seperti meningkatkan brand awareness, engagement, dan membuka peluang kolaborasi endorse. Tapi, kita juga harus hati- hati supaya gak kehilangan keaslian diri dan terjebak dalam tekanan untuk tampil sempurna.
Yang terpenting adalah tetap menjadi diri sendiri, tahu tujuan kita, dan tahu cara menggunakan media sosial untuk hal- hal positif. Media sosial adalah alat yang powerful, jadi pastikan kita menggunakannya dengan bijak. Ingat, digital branding yang sukses bukan cuma soal mengikuti tren, tapi gimana kita tetap konsisten dengan nilai- nilai yang mau ditunjukkan!
Yuk gunakan media sosial dengan cerdas, tetap kreatif, dan jangan lupa jadi diri sendiri ya!
Comments
No Comment yet