Dari Green Light ke Spot Light: Influencer Marketing yang Gak Asal Jalan
Ngerasa gak sih kalau influencer marketing sekarang tuh udah kayak lampu hijau di jalan tol digital ya? Udah mah lampu hijau terus di jalan tol pula, bikin semua brand jadi ngegas. Tapi pertanyaannya, influencer marketing kamu beneran jalan atau cuma lewat doang nih?
Soalnya banyak brand yang udah endorse sana-sini, collab sama konten kreator top, tapi hasilnya B aja. Kenapa? Karena mereka cuma fokus “jalanin campaign”, bukan “nyalain sorotan”.
Kalau kamu pengen influencer marketing yang bisa ngebut sekaligus juga bikin brand kamu jadi spotlight, sini IAM kasih bocorannya!
Baca juga: 5 Langkah Mudah untuk Brand Mengatur Strategi Marketing yang Efisien dan Menguntungkan
1. Jangan Cuma Jalan, Tapi Tujuannya Jelas
Sebelum mikir siapa yang mau di-endorse, coba tanyain dulu ke diri sendiri:
✅ Tujuan campaign ini apa?
✅ Mau naikin awareness, traffic, atau sales?
✅ Ukurannya apa? Engagement rate? Klik link? Pembelian?
Tanpa arah yang jelas, campaign kamu cuma numpang lewat di feed orang dan kurang menetap di ingatan mereka. Influencer marketing yang berhasil selalu dimulai dari strategi yang solid, bukan sekedar cari FYP atau viral dadakan.
Dari Green Light ke Spot Light: Influencer Marketing yang Gak Asal Jalan. (Sumber: Unsplash)
Baca juga: Julukan Ikonik di Film Jumbo dan Kaitannya dengan Strategi Branding
2. Pilih Influencer yang Nyambung, Bukan Cuma Ngetop
Followers banyak itu oke, tapi relevansi lebih penting tentunya. Brand skincare gak akan cocok kalau tiba- tiba collab sama food vlogger, kan? Lihat dulu apakah audiencenya match, gaya komunikasinya selaras, dan yang gak kalah penting adalah mereka percaya sama produk kamu.
Branding yang kuat lahir dari kolaborasi yang otentik, bukan sekedar mengejar angka.
Baca juga: Bingung Pilih Influencer atau Advocacy Employee untuk Campaign Brand?
3. Konten Bukan Iklan, Tapi Cerita
Konten yang sukses di media sosial adalah yang bisa bikin audiens ngerasa, “Ini gue banget!”. So, biarkan influencer berkarya dengan gaya mereka sendiri, jangan terlalu kaku dengan script. Biarin mereka bercerita, bukan yang fokus untuk jualan. Ingatlah bahwa audiens sekarang makin melek jadi kebanyakan mereka gak suka dipaksa beli, tapi mereka lebih suka cerita yang jujur dan relate.
Baca juga: Iklan ‘Sore: Istri dari Masa Depan’ Tropicana Slim Diangkat Jadi Film, Pelajaran Branding yang Asyik Buat Kamu!
4. Maksimalkan Ekosistem Digital Kamu
Jangan cuma posting terus diem, Boost konten influencer di channel kamu. Bikin repurpose konten di ads, email, bahkan website. Gabungkan kekuatan media sosial, konten organik, dan digital ads. Influencer marketing itu bukan cuma satu arah ya, tapi sinergi. Kolaborasi yang terencana itu sama dengan branding yang makin kuat di banyak titik.
Baca juga: Belanja karena Butuh atau Laper Mata? Yuk Latihan Mindful Shopping di Era Digital!
5. Ukur, Evaluasi, Ulangi
Campaign selesai? Belum tentu selesai lho. Seperti biasa cek metriknya seperti reach, engagement, saves, klik link, konversi. Lihat apa yang berhasil dan apa yang perlu diimprove. Dengan data yang tepat, kamu bisa bikin strategi berikutnya lebih tajam dan hasilnya lebih cuan. Ingatlah bahwasanya marketing digital ini bukan coba- coba, sehingga butuh eksperimen yang terukur.
Baca juga: Cara Sederhana Meningkatkan ROI di Media Sosial dengan Influencer Marketing
Dari Green Light ke Spot Light
Influencer marketing yang efektif itu pastinya yang gak asal jalan, tapi punya arah, cerita yang kuat, dan strategi digital yang menyeluruh. Bukan juga soal siapa yang kamu endorse, tapi gimana kamu bikin kolaborasi itu jadi sorotan.
Siap bikin brand kamu bersinar di media sosial? Yuk join IAM.id sekarang!
Comments
No Comment yet