Sonic Branding, Strategi Suara yang Bikin Brand Lebih Dikenang
Coba kamu denger suara “ting” Netflix, “ba da ba ba ba” McDonald’s, atau nada “ta dum” di intro film. Tanpa lihat logo atau visual, otak kamu langsung tahu itu brand apa. Nah, begitulah kekuatan sonic branding, strategi branding berbasis suara yang diam- diam bikin brand nempel di kepala audiens.
Di era digital dan media sosial yang serba visual, strategi suara ini jadi cara cerdas buat bikin brand kamu stand out. Apalagi saat dikombinasikan dengan konten kreatif dan influencer marketing, efeknya bisa luar biasa.
Baca juga: Butuh Kunci Biar Kontenmu Gak Cuma Lewat Doang? Ini dia Strategi Storytelling TikTok!
🎧 Apa Itu Sonic Branding?
Sonic branding adalah penggunaan elemen suara seperti jingle, nada, suara khas, atau efek audio untuk membangun identitas brand. Sama seperti logo atau warna brand, suara juga bisa jadi identitas yang bikin brand lebih mudah dikenali dan diingat.
Menariknya lagi, suara bisa memicu emosi, asosiasi, bahkan kebiasaan konsumen. Jadi bukan cuma "pelengkap" ya, tapi elemen branding yang strategis banget.
Sonic Branding, Strategi Suara yang Bikin Brand Lebih Dikenang. (Sumber: Unsplash)
Baca juga: Web Series Tropicana Slim Dibawa ke Layar Lebar, Apa Artinya untuk Dunia Branding?
🚀 Kenapa Brand Perlu Sonic Branding?
1. Mudah Diingat
Suara lebih cepat ditangkap otak dibanding teks atau gambar. It’s science!
2. Jadi Ciri Khas Brand
Sama seperti logo visual, suara bikin brand kamu punya signature.
3. Cocok Buat Media Sosial & Digital
Sekarang jamannya video pendek (TikTok, Reels, YouTube Shorts), buat suara jadi senjata utama biar brand menonjol.
4. Naikkan Engagement di Konten Influencer
Saat influencer pakai audio khas brand kamu, audiens lebih cepat mengenali & mengingatnya.
5. Mendukung Konsistensi Branding
Suara bikin campaign lebih konsisten dan menyatu di semua channel, baik offline maupun digital.
Baca juga: Apa Duet Maut Branding Era Sekarang? Ya E-commerce dan Influencer!
📱 Sonic Branding x Influencer Marketing
Pernah lihat influencer bikin konten endorse sambil nyelipin jingle brand? Atau ada efek suara khas yang muncul berulang di konten TikTok mereka? Itu adalah bentuk kolaborasi sonic branding + influencer marketing.
Dengan bantuan influencer:
✅ Jingle brand bisa jadi trend di media sosial
✅ Suara brand menyatu dalam storytelling konten
✅ Audiens makin familiar dan engage secara emosional
Strategi ini efektif banget di platform berbasis audio-visual seperti TikTok, IG Reels, dan YouTube. Konsumen gak cuma melihat brand kamu, tapi juga merasakan dan mendengarnya.
Baca juga: Julukan Ikonik di Film Jumbo dan Kaitannya dengan Strategi Branding
💡 Tips Memulai Sonic Branding Buat Brand Kamu
1. Kenali Karakter Brand
Brand kamu lebih playful? Profesional? Elegan? Cari tone suara yang mencerminkan itu.
2. Buat Elemen Suara yang Konsisten
Mulai dari jingle, voice over, sampai efek transisi konten.
3. Uji di Platform Digital & Media Sosial
Lihat respon audiens saat dipakai di konten digital, terutama yang dibawakan influencer.
4. Kolaborasi Bareng Influencer
Brief mereka dengan baik supaya bisa selipkan suara brand kamu secara natural dalam konten endorse.
5. Gunakan di Semua Channel
Website, podcast, YouTube, TikTok, bahkan WhatsApp Business bikin suara brand kamu muncul di mana- mana.
Baca juga: Instagram vs TikTok di 2025! Mana yang Lebih Efektif untuk Digital Branding?
🔊 Contoh Brand yang Sukses dengan Sonic Branding
· Intel – Nada 5 detiknya jadi ciri khas global.
· Gojek – Nada notifikasi yang khas dan langsung dikenali.
· Shopee – Jingle “Shopee... Shopee...” diiklankan lewat influencer & digital ads.
· Netflix – Suara “ta-dum” yang jadi pembuka semua kontennya.
Mereka membuktikan kalau suara bisa membangun branding yang kuat, bahkan lebih cepat diingat daripada logo visual.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini 5 Brand Kopi Lokal yang Punya Branding Kuat
Dunia digital kini makin bising, sehingga suara bisa jadi pembeda paling kuat buat brand kamu. Dengan strategi sonic branding yang konsisten dan kolaborasi influencer yang tepat, brand kamu gak cuma dilihat tapi juga didengar, dikenali, dan diingat.
Yuk, mulai pikirin, suara seperti apa nih yang akan mewakili brand kamu?
Comments
No Comment yet